Rabu, 08 Januari 2014

Pena Lukaku

dingin malam merasuk kedalam sukmaku..
berisik gemersik dedaunan temani sepiku..
hati risau tak menentu..
pahit mulut itu tlah menyayat hati..
goreskan luka di jiwa..

belum puaskah??
belum puaskah akan segala luka yang kau torehkan dengan penamu?
hati ini tak bisa rasakan lagi manis ucapanmu..
hanya perih..
perih akan durimu ..

ku hidup dengan hidupku..
namun kau datang kirimkan luka..
kau sayat tubuh ini..
belum puaskah luka yang kemarin?

pikirku pun tak tentu akan senyummu..
pergilah dengan cintamu.. pergilah dengan senyummu..
dan ku akan mati terkubur karena luka itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar